Membahas makalah tentang jurnal
“Substance Flow Analysis of Mercury from Industrial Waste Water Treatment
Facility”
Latar Belakang
Mercury merupakan bahan
kimia yang menjadi perhatian dalam masyarakat internasional, baru-baru ini UNEP
(United Nations Environment Programme) telah mengadopsi Minamata Konvensi
merkuri sebagai tindakan internasional di seluruh dunia. Mercury adalah zat
yang memiliki efek yang merugikan pada kesehatan manusia dan lingkungan dengan
menggunakan bio-accmulation dikelola oleh manajemen zat menjadi salah satu
prioritas sasaran utama. Dalam rangka untuk mengelola zat kimia dalam ringkup lingkungan
yang berbahaya maka sumber dan aliran kuantitatif merkuri harus ditentukan.
Namun, ada beberapa yang harus diperlukan
dalam mengevaluasi kuantitatif, perilaku dan aliran merkuri dalam banyak
sumber-sumber industri.
Tujuan masalah
Mengetahui cara menangani masalah yang terjadi pada limbah
merkuri di industry dengan menggunakan cara sebagai berikut.
1. Menganalisis aliran zat
(SFA) dari merkuri yang dilakukan pada
limbah dari fasilitas pengolahan air limbah industri dengan menganalisis
zat kimia yang berbahaya dengan menggunakan 45 sampel.
2. Mengetahui Data
mengenai emisi, aliran dan distribusi merkuri pada limbah dari berbagai proses
industri dan sumber yang sangat terbatas.
3. Untuk menentukan
perilaku pada merkuri dalam sistem pengolahan air limbah dengan menggunakan
perangkat lunak SFA STAN.
Rumusan masalah
Mengidentifikasi masalah yang terjadi pada limbah mercury di dalam
industry serta mengetahui cara penangannya.
1. Bagaimana
cara mengetahui apakah hasil pembuangan limbah industry terdapat zat kimia
berupa mercuri?
2. Bagaimana
mengurangi kesalahan yang terjadi dalam melakukan penelitaan serta mengurangi
kesalahan yang mengakibatkan teori kesalahan propagasi?
3. Apa
akibat dari limbah indstri yang memiliki zat mercuri?
Pembatasan masalah
Dalam penelitian ini,
hanya membatasi masalah yang terjadi dalam aliran zat (SFA) dari merkuri yang
dilakukan pada bahan limbah dari fasilitas pengolahan air limbah di industri.
1. Mengolah
Limbah air pada industri.
2. menentukan tingkat dan aliran merkuri
pada industri.
3. Mengolah
lumpur pada hasil limbah dari industri.
Pembahasan
Bahan dan
metode
Pengambilan
sampel dan pengumpulan situs sampel dilakukan untuk mengetahui aliran merkuri
yang terjadi pada fasilitas pengolahan air limbah industri. Situs ini terletak
di Kyoungbook Provinsi di Korea Selatan. Situs ini terdiri dari dua lokasi
pengobatan (Site # 1-57,000 ton / hari, Site # 2 43.000 ton / hari) dengan
proses pengobatan sekunder. Proses pengolahan air limbah utama meliputi ruang
grit, tangki pemukiman utama, pengolahan biologis (bioreaktor), tangki
pemukiman sekunder, lumpur konsentrator, lumpur digester, filtrasi dan proses
dehidrasi. Pada proses ini dapat dilihat berupa secara rinci pada Gambar 1.
Pengumpulan
sampel dan Analisis
Sebanyak
45 sampel yang didapatkan dari 15 lokasi di berbagai tempat dengan melakukan
pengmbilan data selama tiga hari berturut-turut dari fasilitas pengolahan air
limbah industri. Rata-rata hasil sampel dari 15 lokasi tersebut di dapatkan
data berupa influen, limbah, lumpur mentah, airnya lumpur, filtrat dehidrasi
dan kimia baku koagulan. sampel tersebut kemudian di teliti untuk mengetahui
kadar merkuri yang terkandung dalam
sampel tersebut serta menggunakan software SFA untuk mengurangi kesalahan yang
terjadi. Gambar 1 menampilkan lokasi rinci dari sampel untuk analisis merkuri
dari fasilitas perawatan.
Gambar 1. Mercury titik sampling dari
proses pengolahan air limbah di fasilitas pengolahan air limbah industry.
Analisis
Arus substansi
aliran zat
dianalisis berdasarkan data dari investigasi lapangan dan limbah sampling.
analisis aliran tersebut telah dicapai dengan menggunakan MFA Stan 2,5 Software.
Dalam penelitian ini sampel diambil selama tiga hari berturut-turut pada proses
pengolahan lumpur di berbagai lokasi industri. Oleh karena itu batas sistem
analisis aliran zat ditetapkan untuk proses pengolahan lumpur di fasilitas
tersebut. Dalam rangka untuk mengurangi kesalahan data, studi dimanfaatkan ini
rekonsiliasi data Stan 2,5. Revisi data Stan 2,5 dicapai berdasarkan metode
kuadrat terkecil (Persamaan. 1) dan teori kesalahan propagasi (Persamaan. 2)
seperti ditunjukkan di bawah persamaan.
Hasil Pembahasan
aliran
merkuri ditentukan oleh sejumlah sampel yang dikumpulkan dari situs. Tabel 1
menunjukkan hasil aliran merkuri dari berbagai sumber seperti influen, limbah,
lumpur, filtrat konsentrasi, lumpur dehidrasi dan filtrat. Perlu dicatat bahwa
input dan output analisis yang telah dilakukan untuk menjaga keseimbangan massa
merkuri dalam sistem batas yang ditetapkan. analisis tersebut digunakan untuk
konsentrasi merkuri dan fluks dalam proses pengolahan air limbah di lokasi.
Tabel
hasil keseimbangan 1. Mercury dari berbagai sumber di fasilitas pengolahan air
limbah industry
Hasil
rentang minimum dan jumlah maksimum pada
merkuri dengan menggunakan hasil pengambilan sampel merkuri dan fluks.
Pada gambar 2 menunjukkan aliran lumpur
di proses pengolahan air limbah. Setelah konsentrator, kebanyakan produk berair
pindah ke filtrat terkonsentrasi (978 ton / d), sedangkan setelah pencernaan,
sejumlah besar lumpur yang dihasilkan sebagai lumpur dehidrasi untuk perawatan
akhir lanjut.
Gambar
2. Aliran limbah di fasilitas pengolahan air limbah industry
Pada gambar 3 menunjukkan SFA merkuri
fasilitas. Sebagai hasil dari analisis aliran zat merkuri di fasilitas
pengolahan air limbah, itu dianalisis bahwa 1.214 ton lumpur dirawat dalam satu
hari. Merkuri yang terkandung dalam lumpur bertekad untuk menjadi 12.45g /
hari. Ditemukan bahwa sebagian besar merkuri dibuang di lumpur dehidrasi
sedangkan sebagian lumpur diedarkan kembali ke filtrat terkonsentrasi. Ini
menyiratkan bahwa merkuri yang mengalir ke dalam proses pengolahan lumpur di
fasilitas terkonsentrasi pada lumpur mentah di pabrik pengolahan.
Gambar 3. SFA merkuri di fasilitas pengolahan air limbah industry
KESIMPULAN
Dalam penelitian ini, SFA merkuri di
fasilitas pengolahan air limbah industri dicapai dengan menggunakan Bahan Arus
Stan 2.5 software. Hasil SFA merkuri dari fasilitas pengolahan air limbah telah
ditemukan paling jumlah merkuri dibuang sebagai lumpur airnya dicerna dan
lumpur industri terkonsentrasi. Sebagai hasil dari SFA, cukup banyak merkuri
dapat dimobilisasi oleh aliran limbah padat. Sejak merkuri hadir dalam terutama
dicerna lumpur airnya dan airnya kelebihan lumpur ada mungkin diperlukan untuk
langkah-langkah yang tepat dan perhatian untuk mengelola kimia dalam pengolahan
lumpur setelah pengolahan air limbah sebagai hasil dari produk sampingan.
DAFTAR
PUSTAKA
1. United Nations
Environmental Programme, “Global Mercury Partnership Mercury Supply and
Storage: U.S. Government Actions to Manage Elemental Mercury”, Cliff Carpenter,
U.S. Department of Energy, Stephen Surface, U.S. Department of Defense,
Nairobi, Kenya, November 2, (2011).
2. R. Meij, L.
Vredenbregt, H. Winkel, “The Fate and Behavior of Mercury in Coal-Fired Power
Plants,” Journal of the Air & Waste Management Association, Vol. 52, pp.
912-917, (2002).
3. S. Lee, Y. Seo,
H. Jang, K. Park, J. Baek, H. An and K. Song, “Speciation and mass distribution
of mercury in a bituminous coal-fired power plant,” Atmospheric Environment,
Vol. 40, pp. 2215-2224, (2006).
4. A. Cain, S.
Disch, C. Twaroski, J. Reindl and C. Case, “Substance Flow Analysis of Mercury
Intentionally Used in Products in the United States,” Journal of Industrial
Ecology, Vol. 11, pp. 1-15, (2007).
5. S. Balogh and Y.
Nollet, “Mercury mass balance at a wastewater treatment plant employing sludge
incineration with offgas mercury control”, Science of The Total Environment,
Vol. 389, pp. 125-131, (2008).
6. T. Mlakar, M.
Horvat, T. Vuk, A. Stergarsek, J. Kotnik J. Tratnik and V. Fajon, “Mercury
species, mass flows and processes in a cement plant,” Fuel, Vol. 89, pp.
1936-1945, (2010).
7. J. Sznopek and T.
Goonan, “The Materials Flow of Mercury in the Economies of the United States
and the World”, U.S. Geological Survey Circular, (2013).
8. O. Cencic and H.
Rechberger, “Material flow analysis with Software STAN, Journal of Environment
Engineering and Management,” Environmental Engineering and Management Journal,
Vol. 18, pp. 3-7, (2008).
9. M. Bonnin, C.
Azzaro-Pantel, L. Pibouleau, S. Domenech and J. Villeneuve, “Development and
validation of a dynamic material flow analysis model for French copper cycle”,
Chemical Engineering Research and Design, Vol. 91, pp. 1390-1402, (2013).
SUMBER : http://gvschoolpub.org/journals/AJMSM/vol1_no1_2016/2.pdf
0 komentar :
Posting Komentar