DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI
................................................................................................ ii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …................................................................................... 1
B. Tujuan
Makalah
..................................................................................... 2
C. Rumusan
Masalah ................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN MATERI
A. Teknologi dan
Kemiskinan.................................................................... 3
1. Teknologi ........................................................................................ 3
2. Kemiskinan ..................................................................................... 4
3. Teknologi
Dan Kaitannya Dengan Kemiskinan
.............................. 5
B. Pelapisan sosial dan Kesamaan
derajat ............................................... 6
1. Pelapisan
Sosial .............................................................................. 6
2. Terjadinya Pelapisan Sosial
............................................................ 7
3. Kesamaan Derajat
........................................................................... 8
C. Dampak positif dan negative dari canggihnya teknologi
..................... 12
1. Perkembangan Teknologi
............................................................... 12
2. Dampak
– dampak dari Kemajuan Teknologi Komunikasi
........... 13
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
........................................................................................ 15
DAFTAR
PUSTAKA ................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Hubungan
adalah kesinambungan interaksi antara dua orang atau
lebih yang memudahkan proses pengenalan satu akan yang lain.
Teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu
pengetahuan terapan atau dapat pula diterjemahkan sebagai keseluruhan sarana
untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan
kenyamanan hidup manusia. Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi
ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian ,
tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh
kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap
pendidikan dan pekerjaan.
Kemiskinan
sering sekali dikaitkan dengan ilmu pengetahuan. Banyak orang yang menilai
bahwa orang yang miskin itu berarti orang yang memiliki ilmu pengetahuan yang
kurang sehingga mereka tidak mampu untuk mencapai penghasilan yang banyak, atau
bahkan ereka cenderung malas untuk bekerja. Hal ini juga berkaitan dengan
kebijakan-kebijakan baru yang dikeluarkan oleh pemerintah terkait dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Banyak orang yang terus menerus
menggali ilmu utuk dapat menciptakan sesuatu yang baru dan mempermudah
pekerjaan individu atau kelompok. Tetapi tanpa sadar memiliki dampak negatif
bagi kalangan masyarakat tertentu. Sehingga menyebabkan perekonomian yang tidak
merata.
Pengaruh
pelapisan sosial merupakan gejala umum yang dapat ditemukan di setiap
masyarakat pada segala zaman. Betapapun sederhananya suatu masyarakat gejala
ini pasti dijumpai. Pada sekitar 2000 tahun yang lalu, Aristoteles menyatakan
bahwa di dalam setiap negara selalu terdapat tiga unsur yaitu mereka yang kaya
sekali, mereka yang melarat dan mereka yang ada di tengah-tengah. Pernyataan
tiga tokoh di atas membuktikan bahwa pada zaman ketika mereka hidup dan dapat
diduga pula pada zaman sebelumnya, orang-orang telah meyakini adanya sistem
pelapisan dalam masyarakat, yang didalam studi sosiologi disebut pelapisan.
Dalam
berkembangnya zaman, Kehidupan manusia yang bermula dari kesederhanaan kini
menjadi kehidupan yang bisa dikategorikan sangat modern. Di era sekarang,
segala sesuatu dapat diselesaikan dengan cara-cara yang praktis. Hal ini
merupakan dampak yang timbul dari hadirnya teknologi. Teknologi komunikasi
adalah sistem elektronik yang digunakan untuk berkomunikasi antar individu atau
kelompok orang.
B. Tujuan
Penulisan Makalah
Maksud dan
tujuan dari penulisan makalah kali ini adalah untuk memenuhi tugas softskill
Ilmu Sosial Dasar tentang Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Masyarakat,
memberikan informasi dan menjelaskan pengertian ilmu pengetahuan, teknologi,
dan juga masyarakat.
C. Rumusan
Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan Teknologi dan Kemiskinan ?
2. Bagaimana
hubungan atau kaitannya Teknologi dengan Kemiskinan ?
3. Apa
yang dimaksud dengan Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat ?
4. Bagaimana
hubungan antara Pelapisan Sosial dengan Kesamaan Derajat ?
5. Bagaimana
Perkembangan Teknologi ?
6. Bagaimana
Dampak yang ditimbulkan dari Canggihnya Teknologi ?
BAB II
PEMBAHASAN MATERI
A. TEKNOLOGI
DAN KEMISKINAN
1. Teknologi
Teknologi adalah
metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan terapan atau
dapat pula diterjemahkan sebagai keseluruhan sarana untuk menyediakan
barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Dalam
memasuki Era Industrialisasi, pencapaiannya sangat ditentukan oleh
penguasaan teknologi karena teknologi adalah mesin penggerak pertumbuhan
melalui industri.
Sebagian
beranggapan teknologi adalah barang atau sesuatu yang baru. namun,
teknologi itu telah berumur sangat panjang dan merupakan suatu gejala
kontemporer. Setiap zaman memiliki teknologinya sendiri.
Dalam
bentuk yang paling sederhana, kemajuan teknologi dihasilkan dari pengembangan
cara-cara lama atau penemuan metode baru dalam
menyelesaikan tugas-tugas tradisional seperti bercocok
tanam, membuat baju, atau membangun rumah.
Ada tiga klasifikasi dasar dari
kemajuan teknologi yaitu :
1) Kemajuan
teknologi yang bersifat netral (bahasa
Inggris : neutral technological progress) Terjadi bila
tingkat pengeluaran (output) lebih tinggi dicapai dengan kuantitas dan kombinasi faktor
– faktor pemasukan (input) yang sama.
2) Kemajuan
teknologi yang hemat tenaga kerja (bahasa
Inggris: labor-saving technological progress) Kemajuan
teknologi yang terjadi sejak akhir abad kesembilan belas banyak ditandai oleh
meningkatnya secara cepat teknologi yang hemat tenaga kerja dalam memproduksi
sesuatu mulai dari kacang-kacangan sampai sepeda hingga jembatan.
3) Kemajuan
teknologi yang hemat modal (bahasa
Inggris: capital-saving technological progress) Fenomena
yang relatif langka. Hal ini terutama disebabkan karena hampir semua riset
teknologi dan ilmu pengetahuan di dunia dilakukan di negara-negara maju, yang
lebih ditujukan untuk menghemat tenaga kerja, bukan modalnya.
Pengalaman
di berbagai negara berkembang menunjukan bahwa campur
tangan langsung secara berlebihan, terutama berupa peraturan pemerintah yang terlampau
ketat, dalam pasar teknologi asing justru menghambat arus teknologi asing
ke negara-negara berkembang.
Di lain
pihak suatu kebijaksanaan 'pintu yang lama sekali terbuka' terhadap arus
teknologi asing, terutama dalam bentuk penanaman modal asing(PMA), justru
menghambat kemandirian yang lebih besar dalam proses pengembangan kemampuan
teknologi negara berkembang karena ketergantungan yang terlampau besar pada
pihak investor asing, karena
merekalah yang melakukan segala upaya teknologi yang sulit dan rumit.
2. Kemiskinan
Kemiskinan adalah
keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti
makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan
dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya
akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global.
Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara
yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi
memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan,dll.
Kemiskinan
dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup: Gambaran kekurangan
materi, yang biasanya mencakup kebutuhanpangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan
kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan
barang-barang dan pelayanan dasar.
Gambaran
tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial,
ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal
ini termasuk pendidikan dan informasi.
Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup
masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
Gambaran kemiskinan jenis ini lebih mudah diatasi daripada dua gambaran yang
lainnya.
Gambaran
tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna
"memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di
seluruh dunia. Gambaran tentang ini dapat diatasi dengan mencari objek
penghasilan di luar profesi secara halal. Perkecualian apabila institusi
tempatnya bekerja melarang.
3. Teknologi Dan
Kaitannya Dengan Kemiskinan
Teknologi
dan Kemiskinan memiliki kaitan struktur yang jelas. Bagi siapa saja yang bisa
menguasai IPTEK maka ia akan bisa maju dan berkembang di era globalisasi
sekarang ini. Dan bagi yang tidak bisa menguasai IPTEK maka akan tertinggal
jauh oleh pesatnya perkembangan zaman. Bila perkembangan zaman terus melaju
pesat sedangkan ada masyarakat yang buta dengan IPTEK maka mereka akan
tertinggal dan mungkin saja bisa menjadi miskin karena cara lama yang mereka
gunakan sudah tidak efektif dan efisien lagi di zaman sekarang ini.Ilmu
pengetahuan sebagai suatu badan pengetahuan sedangkan teknologi sebagai seni
yang berhubungan dengan proses produksi, berkaitan dalam suatu sistem yang
saling berinteraksi.
IPTEK
tidak terlepas pula dari kemiskinan dan kemiskinan tidak telepas pula dari
kehidupan masyarakat. Kemiskinan dalam bidang ekonomi selalu menjadi kendala di
negara-negara berkembang. Sangat sulit negara untuk memberantas kemiskinan.
Sebenarnya jika kita semua memanfaatkan IPTEK maka kita semua dapat memberantas
kemiskinan yang ada. Tidak akan ada lagi pengamen, pengemis, dan pekerjaan
tidak layak lainnya. Kemiskinan terjadi karena rendahnya ilmu pengetahuan dan
teknologi serta pendidikan yang rendah. Semua dapat teratasi dengan
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
B. PELAPISAN
SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT
1. Pelapisan Sosial
Pengaruh
pelapisan sosial merupakan gejala umum yang dapat ditemukan di setiap
masyarakat pada segala zaman. Betapapun sederhananya suatu masyarakat gejala
ini pasti dijumpai. Pada sekitar 2000 tahun yang lalu, Aristoteles menyatakan
bahwa di dalam setiap negara selalu terdapat tiga unsur yaitu mereka yang kaya
sekali, mereka yang melarat dan mereka yang ada di tengah-tengah.
Adam Smith
membagi masyarakat ke dalam tiga kategori yaitu orang-orang yang hidup dari
penyewaan tanah, orang-orang yang hidup dari upah kerja, dari keuntungan
perdagangan. Sedangkan Thorstein Veblen membagi masyarakat ke dalam dua
golongan yang pekerja, berjuang untuk mempertahankan hidup dan golongan yang
banyak mempunyai waktu luang karena kekayaannya.
Pernyataan
tiga tokoh di atas membuktikan bahwa pada zaman ketika mereka hidup dan dapat
diduga pula pada zaman sebelumnya, orang-orang telah meyakini adanya sistem
pelapisan dalam masyarakat, yang didalam studi sosiologi disebut pelapisan.
Sedangkan
pelapisan sosial dapat diartikan sebagai pembedaan penduduk atau para warga
masyarakat ke dalam kelas secara hierarkis (bertingkat). Perwujudan adanya
kelas-kelas tinggi dan kelas-kelas yang lebih rendah di dalam masyarakat.
Di dalam masyarakat terdapat pelapisan sosial yang akan selalu ditemukan dalam masyarakat selama di dalam masyarakat tersebut terdapat sesuatu yang dihargai demikian menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi dalam bukunya “Setangkai Bunga Sosiologi”, sesuatu yang dihargai itu adalah uang atau benda-benda yang lain yang bernilai ekonomis, politis, agamis, sosial maupun kultural.
Di dalam masyarakat terdapat pelapisan sosial yang akan selalu ditemukan dalam masyarakat selama di dalam masyarakat tersebut terdapat sesuatu yang dihargai demikian menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi dalam bukunya “Setangkai Bunga Sosiologi”, sesuatu yang dihargai itu adalah uang atau benda-benda yang lain yang bernilai ekonomis, politis, agamis, sosial maupun kultural.
Adanya
kelas yang tinggi dan kelas yang rendah itu disebabkan karena di dalam
masyarakat terdapat ketidakseimbangan atau ketimpangan (inequality) dalam
pembagian sesuatu yang dihargai yang kemudian menjadi hak dan kewajiban yang
dipikul dari warga masyarakat ada segolongan orang yang mendapatkan pembagian
lebih besar dan ada pula mendapatkan pembagian lebih kecil, sedangkan yang
mendapatkan lebih besar mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi, yang
mendapatkan lebih kecil menduduki pelapisan yang lebih rendah. Pelapisan mulai
ada sejak manusia mengenal adanya kehidupan bersama atau organisasi sosial.
Pelapisan
sosial merupakan hasil dari kebiasaan manusia berhubungan antara satu dengan
yang lain secara teratur dan tersusun biak secara perorangan maupun kelompok,
setiap orang akan mempunyai situasi sosial (yang mendorong untuk mengambil
posisi sosial tertentu. (Drs. Taufik Rahman Dhohir, 2000).
2. Terjadinya
Pelapisan Sosial
Terjadinya
Pelapisan Sosial terbagi menjadi 2, yaitu:
1) Terjadi
dengan Sendirinya
Proses ini
berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun orang-orang
yang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan
yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara alamiah
dengan sendirinya. Oleh karena itu sifat yang tanpa disengaja inilah yang
membentuk lapisan dan dasar dari pada pelapisan itu bervariasi menurut tempat,
waktu, dan kebudayaan masyarakat dimana sistem itu berlaku.
2) Terjadi
dengan Sengaja
Sistem
pelapisan ini dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama. Dalam
sistem ini ditentukan secara jelas dan tegas adanya kewenangan dan kekuasaan
yang diberikan kepada seseorang.
Didalam
sistem organisasi yang disusun dengan cara sengaja, mengandung 2 sistem, yaitu:
a. Sistem
Fungsional, merupakan pembagian kerja kepada kedudukan yang tingkatnya
berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukan yang sederajat.
b. Sistem
Skalar, merupakan pembagian kekuasaan menurut tangga atau jenjang dari bawah ke
atas ( Vertikal ).
3) Perbedaan
sistem pelapisan dalam masyarakat
Masyarakat
terdiri dari berbagai latar belakang dan pelapisan sosial yang berbeda-beda.
Pelapisan sosial merupakan pemilah-milah kelompok sosial berdasarkan status,
strata dan kemampuan individu tersebut yang terjadisecara alami didalam
masyarakat. Terjadinya pelapisa sosial berdasarkan adanya cara pandang
masyarakat yang berbeda-beda dengan dilatarbelakangi oleh status sosial, strata
sosial dan kemampuan ekonomi yang berbeda-beda. Adapun perbedaan sistem
pelapisan dalam masyarakat.
a. Sistem
pelapisan masyarakat tertutup diantaranya, Kasta Brahmana (pendeta), Kasta
Ksatria (golongan bangsawan), Kasta Waisya (golongan pedagang), Kasta Sudra
(golongan rakyat jelata) dan Kasta Paria (golongan orang yang tidak memiliki
kasta).
b. Sistem
pelapisan masyarakat terbuka. Setiap orang mempunyai kesempatan untuk menempati
jabatan, jika orang tersebut menpunyai kemampuan pada bidang tersebut.
Kesamaan
derajat terjadi karena adanya perbedaan kemampuan yang terjadi dalam
bermasyarakat. Oleh sebabitu munculah lapisan-lapisan yang dapat menyatukan hal
yang awalnya berbeda kemudian menjadi satu, hal tersebut tercantum dalam Undang-Undang
1945 tentang hak asasi manusia.
Pelapisan
sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau
pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat).
4) Beberapa
teori tentang pelapisan social
Pelapisan
masyarakat dibagi menjadi beberapa kelas :
a. Kelas
atas (upper class).
b. Kelas
bawah (lower class).
c. Kelas
menengah (middle class).
d. Kelas
menengah ke bawah (lower middle class).
Beberapa
teori tentang pelapisan masyarakat dicantumkan di sini :
a. Aristoteles
mengatakan bahwa di dalam tiap-tiap Negara terdapat tiga unsure, yaitu mereka
yang kaya sekali, mereka yang melarat sekali, dan mereka yang berada di
tengah-tengahnya.
b. Prof.
Dr. Selo Sumardjan dan Soelaiman Soemardi SH. MA. menyatakan bahwa selama di
dalam masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargai olehnya dan setiap
masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargai.
c. Vilfredo
Pareto menyatakan bahwa ada dua kelas yang senantiasa berbeda setiap waktu
yaitu golongan Elite dan golongan Non Elite. Menurut dia pangkal dari pada
perbedaan itu karena ada orang-orang yang memiliki kecakapan, watak, keahlian
dan kapasitas yang berbeda-beda.
d. Gaotano
Mosoa dalam “The Ruling Class” menyatakan bahwa di dalam seluruh masyarakat
dari masyarakat yang kurang berkembang, sampai kepada masyarakat yang paling
maju dan penuh kekuasaan dua kelas selalu muncul ialah kelas pertama (jumlahnya
selalu sedikit) dan kelas kedua (jumlahnya lebih banyak).
e. Karl
Mark menjelaskan terdapat dua macam di dalam setiap masyarakat yaitu kelas yang
memiliki tanah dan alat-alat produksi lainnya dan kelas yang tidak mempunyainya
dan hanya memiliki tenaga untuk disumbangkan di dalam proses produksi.
3. Kesamaan Derajat
a. Tentang
kesamaan derajat
Kesamaan
derajat adalah suatu sifat yang menghubungankan antara manusia dengan
lingkungan masyarakat umumnya timbal balik, maksudnya orang sebagai anggota
masyarakat memiliki hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap
pemerintah dan Negara. Hak dan kewajiban sangat penting ditetapkan dalam
perundang-undangan atau Konstitusi. Undang-undang itu berlaku bagi semua orang
tanpa terkecuali dalam arti semua orang memiliki kesamaan derajat. Kesamaan
derajat ini terwujud dalam jaminan hak yang diberikan dalam berbagai faktor
kehidupan.
Pelapisan
sosial dan kesamaan derajat mempunyai hubungan, kedua hal ini berkaitan satu
sama lain. Pelapisan soasial berarti pembedaan antar kelas-kelas dalam
masyarakat yaitu antara kelas tinggi dan kelas rendah, sedangkan Kesamaan
derajat adalah suatu yang membuat bagaimana semua masyarakat ada dalam kelas
yang sama tiada perbedaan kekuasaan dan memiliki hak yang sama sebagai warga
negara, sehingga tidak ada dinding pembatas antara kalangan atas dan kalangan
bawah.
b. Pasal-Pasal
di dalam UUD 45
tentang
persamaan hak UUD 1945 menjamin hak atas persamaan kedudukan, hak atas
kepastian hukum yang adil, hak mendapat perlakuan yang sama di depan hukum dan
hak atas kesempatan yang sama dalam suatu pemerintahan.
Setiap
masyarakat memiliki hak yang sama dan setara sesuai amanat UUD 1945, yaitu
Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 yang menyatakan,” setiap warga negara bersamaan
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung tinggi hukum
dan pemerintahan itu dengan tidak ada pengecualiannya”. Pasal 28D ayat (1) UUD
1945 menyatakan,” setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan,
dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.”
Pasal 28D
ayat (1) UUD 1945 menyatakan,” setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan,
dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum”.
Pasal 28I ayat (2) UUD 1945 menyatakan, ”Setiap orang berhak bebas dari
perlakuan diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapat perlindungan
ddari perlakuan yang bersifat diskriminatif itu”. Norma-norma konstitusional di
atas, mencerminkan prinsip-prinsip hak azasi manusia yang berlaku bagi seluruh
manusia secara universal.
c. Empat
pokok hak asasi dalam 4 pasal yang tercantum pada UUD 45
Hukum
dibuat dimaksudkan untuk melindungi dan mengatur masyarakat secara umum tanpa
adanya perbedaan. Jika dilihat, ada empat pasal yang memuat ketentuan-ketentuan
tentang hak-hak asasi, yakni pasal 27, 28, 29, dan 31.
Empat pokok hak-hak asasi dalam 4 pasal yang tercantum di UUD 1945 adalah sebagai berikut :
Empat pokok hak-hak asasi dalam 4 pasal yang tercantum di UUD 1945 adalah sebagai berikut :
· Pokok
Pertama, mengenai kesamaan kedudukan dan kewajiban warga negara di dalam hukum
dan di muka pemerintahan. Pasal 27 ayat 1 menetapkan bahwa “Segala Warga Negara
bersamaan kedudukannya di dalam Hukum dan Pemerintahan dan wajib menjunjung
hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.”
Di dalam
perumusan ini dinyatakan adanya suatu kewajiban dasar di samping hak asasi yang
dimiliki oleh warga negara, yaitu kewajiban untuk menjunjung hukum dan pemerintahan
itu dengan tidak ada kecualinya. Dengan demikian perumusan ini secara prinsipil
telah membuka suatu sistem yang berlainan sekali daripada sistem perumusan
“Human Rights” itu secara Barat, hanya menyebutkan hak tanpa ada kewajiban di
sampingnya. Kemudian yang ditetapkan dalam pasal 27 ayat 2, ialah hak setiap
warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
· Pokok
Kedua, ditetapkan dalam pasal 28 ditetapkan, bahwa “kemerdekaan berserikat dan
berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya
ditetapkan oleh Undang-Undang”.
· Pokok
Ketiga, dalam pasal 29 ayat 2 dirumuskan kebebasan asasi untuk memeluk agama
bagi penduduk yang dijamin oleh negara, yang berbunyi sebagai berikut : “Negara
menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing
dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya itu”.
· Pokok
Keempat, adalah pasal 31 yang mengatur hak asasi mengenai pengajaran yang
berbunyi : (1) “Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran” dan (2)
“Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pengajaran nasional,
yang diatur dengan undang-undang”.
C. DAMPAK POSITIF DAN
NEGATIVE DARI CANGGIHNYA TEKNOLOGI
1. Perkembangan
Teknologi
Kehidupan
manusia yang bermula dari kesederhanaan kini menjadi kehidupan yang bisa
dikategorikan sangat modern. Di era sekarang, segala sesuatu dapat diselesaikan
dengan cara-cara yang praktis. Hal ini merupakan dampak yang timbul dari
hadirnya teknologi. Teknologi komunikasi adalah sistem elektronik yang
digunakan untuk berkomunikasi antar individu atau kelompok orang. Teknologi
komunikasi menfasilitasi komunikasi antar individu atau kelompok orang yang
tidak bertemu secara fisik di lokasi yang sama. . Salah satu contoh fasilitas
canggih saat ini adalah handphone.
Di awal
kemunculannya,handphone hanya dimiliki oleh kalangan tertentu yang benar-benar
membutuhkannya demi kelancaranpekerjaan mereka. Namun, seiring perkembangan
zaman, handphone telah dimiliki oleh semua kalangan baik yang benar-benar
membutuhkan maupun yang kurang membutuhkan tak terkecuali para remaja. Kini
handphone bukan lagi sekadar alat berkomunikasi, tetapi handphone juga
merupakan alat untuk mencipta dan menghibur dengan suara, tulisan, gambar, dan
video. Para remaja sekarang berlomba-lomba untuk memiliki handphone karena
handphone bukan hanya merupakan alat berkomunikasi, namun juga di kalangan
remaja handphone sekaligus sebagai gaya hidup, tren, dan prestise.
Selain
itu, perkembangan pesat beberapa teknologi komunikasi lainnya seperti Internet
berhasil memengaruhi para remaja. Sekarang internet tidak hanya sekadar
teknologi untuk berbagi data via e-mail, ftp, dan lain-lain. Namun, internet
juga menawarkan berbagai situs yang menyediakan berbagai hal seperti jejaring
sosial yang sangat populer dikalangan remaja. Jejaring social ini memungkinkan
remaja untuk berkomunikasi dengan orang lain di daerah lain atau di negara
lain. Di kalangan remaja, menggunakan teknologi komunikasi, seperti handphone
dan internet sebagai alat multifungsi karena multifungsinya tersebut para
remaja dapat menggunakan teknologi ini secara positif ataupun negatif
tergantung setiap individu. Teknologi komunikasi dapat berupa telpon, telex,
fax, radio, televisi, audio video’electronic data interchange and e-mail.
2. Dampak – dampak
dari Kemajuan Teknologi Komunikasi.
a. Dampak
Positif
1. Internet
sebagai media komunikasi, dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi
dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.
2. Media
pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide
web – jaringan situs-situs web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat
saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.
3. Media
untuk mencari informasi atau data, perkembangan internet yang pesat, menjadikan
www. sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan akurat.
4. Fungsi
komunitas, internet membentuk masyarakat baru yang beranggotakan para pengguna
internet dari seluruh dunia.
5. Mempermudah
proses pembelajaran, Layanan online ini dapat terdiri dari berbagai tahapan
dari proses program pendidikan seperti: pendaftaran, test masuk, pembayaran,
perkuliahan, penugasan kasus, pembahasan kasus, ujian, penilaian, diskusi,
pengumuman, dll.
6. Mempermudah
komunikasi untuk menyambung silaturahmi, seperti pada telepon yang memungkinkan
kita berkomunikasi dengan orang di daerah lain ataupun di negara lain
7. Sarana
untuk hiburan. Beberapa perangkat hasil dari teknologi komunikasi menyediakan
fasilitas game, audio, dan video.
8. Kemudahan
bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga tidak perlu pergi
menuju ke tempat penawaran/penjualan.
9. Siswa
tidak gagap teknologi, siswa dapat mengikuti perkembangan era teknologisasi
dunia dan siswa dapat lebih produktif, efektif dan efisien dalam waktu, energi
dan biaya karena ada sarana komunikasi yang memudahkan urusannya.
b. Dampak
Negatif
1. Pornografi
2. Violence
and Gore, Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan di internet.
3. Penipuan
4. Carding,
Karena sifatnya yang real time (langsung), para penjahat mampu mendeteksi
adanya transaksi (yang menggunakan Kartu Kredit) on-line dan mencatat kode
Kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka
dapatkan untuk kepentingan kejahatan mereka.
5. Perjudian
6. Mengurangi
sifat sosial manusia karena cenderung lebih suka berhubungan lewat internet
daripada bertemu secara langsung (face to face).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Teknologi dan
Kemiskinan
Teknologi
adalah pemanfaatan ilmu untuk memecahkan suatu masalah dengan cara mengerahkan
semua alat yang sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan dan skala nilai yang ada.
Sedangkan Kemiskinan yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada sejumlah
atau segolongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan yang umum berlaku
dalam masyarakat yang bersangkutan.
Ada kaitan
yang erat antara iptek dan kemiskinan yang dialami oleh masyarakat terutama
pada negara yang sedang berkembang seperti Indonesia.
2. Pelapisan Sosial
dan Kesamaan Derajat
Pengaruh
pelapisan sosial merupakan gejala umum yang dapat ditemukan di setiap
masyarakat pada segala zaman.
Kesamaan
derajat adalah suatu sifat yang menghubungankan antara manusia dengan
lingkungan masyarakat umumnya timbal balik, maksudnya orang sebagai anggota
masyarakat memiliki hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap
pemerintah dan Negara.
Pelapisan
sosial dan kesamaan derajat mempunyai hubungan, kedua hal ini berkaitan satu
sama lain. Pelapisan soasial berarti pembedaan antar kelas-kelas dalam
masyarakat yaitu antara kelas tinggi dan kelas rendah, sedangkan Kesamaan
derajat adalah suatu yang membuat bagaimana semua masyarakat ada dalam kelas
yang sama tiada perbedaan kekuasaan dan memiliki hak yang sama sebagai warga
negara, sehingga tidak ada dinding pembatas antara kalangan atas dan kalangan
bawah.
3. Dampak Positif dan
Negative Canggihnya Teknologi
Kehidupan
manusia yang bermula dari kesederhanaan kini menjadi kehidupan yang bisa
dikategorikan sangat modern. Di era sekarang, segala sesuatu dapat diselesaikan
dengan cara-cara yang praktis. Hal ini merupakan dampak yang timbul dari
hadirnya teknologi.
Dan dampak
yang ditimbulkan sangat terasa sekali oleh kita, jadi janganlah kita menyalah
gunakan dari kecanggihan Teknologi saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://agilkusumo.wordpress.com/2015/01/02/kemiskinan-sebagai-masalah-sosial/
http://ismayadefi.blogspot.com/2011/11/makalah-isd-ilmu-pengetahuan-teknologi.html
http://venitalavia.wordpress.com/2010/03/01/isd-ilmu-pengetahuan-teknologi-dan-kemiskinan/
http://pandanwulan.wordpress.com/2012/01/09/tugas-ilmu-sosial-dasar-ilmu-pengetahuan-teknologi-dan-kemiskinan/
http://dunia-schut.blogspot.com/2013/01/ilmu-pengetahuan-teknologi-dan.html
http://tyomulyawan.wordpress.com/keterkaitan-ilmu-pengetahuanteknologi-dan-kemiskinan/
http://ismayadefi.blogspot.com/2011/11/makalah-isd-ilmu-pengetahuan-teknologi.html
http://venitalavia.wordpress.com/2010/03/01/isd-ilmu-pengetahuan-teknologi-dan-kemiskinan/
http://pandanwulan.wordpress.com/2012/01/09/tugas-ilmu-sosial-dasar-ilmu-pengetahuan-teknologi-dan-kemiskinan/
http://dunia-schut.blogspot.com/2013/01/ilmu-pengetahuan-teknologi-dan.html
http://tyomulyawan.wordpress.com/keterkaitan-ilmu-pengetahuanteknologi-dan-kemiskinan/
0 komentar :
Posting Komentar