KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke Khadirat Illahi
Rabbi yang telah memberikan petunjuk dalam menyelesaikan Makalah ini. Makalah
ini bertujuan untuk memenuhi tugas softskill Ilmu Sosial Dasar tentang Ilmu
Pengetahuan, Teknologi, dan Masyarakat, memberikan informasi dan menjelaskan
pengertian ilmu pengetahuan, teknologi, dan juga masyarakat.
Makalah ini diharapkan dapat dijadikan acuan semua pihak yang
terlibat dalam kegiatan penyusunan Makalah ini.
Penyelesaian Makalah ini
tidak terlepas dari bantuan dari narasumber yang membantu saya dalam
penyelesaian makalah ini. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih. Sebagaimana
pepatah “ Tak ada gading yang tak retak”, begitu juga dalam penyusunan
Makalah ini pasti ada kekurangan. Oleh karena itu kami menantikan
kritik dan saran yang membangun guna perbaikan di masa yang akan datang.
Semoga
Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita.Amin.
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI
................................................................................................ ii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …................................................................................... 1
B. Tujuan
Makalah
..................................................................................... 2
C. Rumusan
Masalah ................................................................................ 2
BAB
II PEMBAHASAN
MATERI
A. Teknologi
dan
Kemiskinan.................................................................... 3
1. Teknologi ........................................................................................ 3
2. Kemiskinan ..................................................................................... 4
3. Teknologi
Dan Kaitannya Dengan Kemiskinan .............................. 5
B. Pelapisan
sosial dan Kesamaan
derajat ............................................... 6
1. Pelapisan
Sosial .............................................................................. 6
2. Terjadinya
Pelapisan Sosial
............................................................ 7
3. Kesamaan
Derajat
........................................................................... 8
C. Dampak
positif dan negative dari canggihnya teknologi
..................... 12
1. Perkembangan
Teknologi
............................................................... 12
2. Dampak –
dampak dari Kemajuan Teknologi Komunikasi
........... 13
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
........................................................................................ 15
DAFTAR
PUSTAKA ................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Hubungan adalah kesinambungan interaksi antara dua orang atau
lebih yang memudahkan proses pengenalan
satu akan yang lain. Teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan
praktis; ilmu pengetahuan terapan atau dapat pula diterjemahkan sebagai
keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi
kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Kemiskinan adalah keadaan
dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan ,
pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat
disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses
terhadap pendidikan dan pekerjaan.
Kemiskinan sering sekali dikaitkan dengan
ilmu pengetahuan. Banyak orang yang menilai bahwa orang yang miskin itu berarti
orang yang memiliki ilmu pengetahuan yang kurang sehingga mereka tidak mampu
untuk mencapai penghasilan yang banyak, atau bahkan ereka cenderung malas untuk
bekerja. Hal ini juga berkaitan dengan kebijakan-kebijakan baru yang
dikeluarkan oleh pemerintah terkait dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Banyak orang yang terus menerus menggali ilmu utuk dapat menciptakan
sesuatu yang baru dan mempermudah pekerjaan individu atau kelompok. Tetapi
tanpa sadar memiliki dampak negatif bagi kalangan masyarakat tertentu. Sehingga
menyebabkan perekonomian yang tidak merata.
Pengaruh pelapisan sosial merupakan gejala
umum yang dapat ditemukan di setiap masyarakat pada segala zaman. Betapapun
sederhananya suatu masyarakat gejala ini pasti dijumpai. Pada sekitar 2000
tahun yang lalu, Aristoteles menyatakan bahwa di dalam setiap negara selalu
terdapat tiga unsur yaitu mereka yang kaya sekali, mereka yang melarat dan
mereka yang ada di tengah-tengah. Pernyataan tiga tokoh di atas membuktikan
bahwa pada zaman ketika mereka hidup dan dapat diduga pula pada zaman
sebelumnya, orang-orang telah meyakini adanya sistem pelapisan dalam
masyarakat, yang didalam studi sosiologi disebut pelapisan.
Dalam berkembangnya zaman, Kehidupan manusia
yang bermula dari kesederhanaan kini menjadi kehidupan yang bisa dikategorikan
sangat modern. Di era sekarang, segala sesuatu dapat diselesaikan dengan
cara-cara yang praktis. Hal ini merupakan dampak yang timbul dari hadirnya
teknologi. Teknologi komunikasi adalah sistem elektronik yang digunakan untuk
berkomunikasi antar individu atau kelompok orang.
B. Tujuan
Penulisan Makalah
Maksud dan tujuan dari penulisan makalah kali
ini adalah untuk memenuhi tugas softskill Ilmu Sosial Dasar tentang Ilmu
Pengetahuan, Teknologi, dan Masyarakat, memberikan informasi dan menjelaskan
pengertian ilmu pengetahuan, teknologi, dan juga masyarakat.
C. Rumusan
Masalah
1. Apa yang
dimaksud dengan Teknologi dan Kemiskinan ?
2. Bagaimana
hubungan atau kaitannya Teknologi dengan Kemiskinan ?
3. Apa yang
dimaksud dengan Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat ?
4. Bagaimana
hubungan antara Pelapisan Sosial dengan Kesamaan Derajat ?
5. Bagaimana
Perkembangan Teknologi ?
6. Bagaimana
Dampak yang ditimbulkan dari Canggihnya Teknologi ?
BAB II
PEMBAHASAN
MATERI
A. TEKNOLOGI
DAN KEMISKINAN
1. Teknologi
Teknologi adalah metode ilmiah
untuk mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan terapan atau dapat pula
diterjemahkan sebagai keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang
diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Dalam memasuki Era Industrialisasi,
pencapaiannya sangat ditentukan oleh penguasaan teknologi karena teknologi
adalah mesin penggerak pertumbuhan melalui industri.
Sebagian beranggapan teknologi adalah
barang atau sesuatu yang baru. namun, teknologi itu telah berumur sangat
panjang dan merupakan suatu gejala kontemporer. Setiap zaman memiliki
teknologinya sendiri.
Dalam bentuk yang paling sederhana, kemajuan
teknologi dihasilkan dari pengembangan cara-cara lama atau penemuan metode baru dalam
menyelesaikan tugas-tugas tradisional seperti bercocok tanam, membuat
baju, atau membangun rumah.
1) Kemajuan
teknologi yang bersifat netral (bahasa Inggris : neutral
technological progress) Terjadi bila tingkat pengeluaran (output) lebih
tinggi dicapai dengan kuantitas dan kombinasi faktor
– faktor pemasukan (input) yang sama.
2) Kemajuan
teknologi yang hemat tenaga
kerja (bahasa Inggris: labor-saving
technological progress) Kemajuan teknologi yang terjadi sejak akhir abad
kesembilan belas banyak ditandai oleh meningkatnya secara cepat teknologi yang
hemat tenaga kerja dalam memproduksi sesuatu mulai dari kacang-kacangan sampai
sepeda hingga jembatan.
3) Kemajuan
teknologi yang hemat modal (bahasa Inggris: capital-saving
technological progress) Fenomena yang relatif langka. Hal ini terutama
disebabkan karena hampir semua riset teknologi dan ilmu pengetahuan di dunia
dilakukan di negara-negara maju, yang lebih ditujukan untuk menghemat tenaga
kerja, bukan modalnya.
Di lain pihak suatu kebijaksanaan 'pintu yang
lama sekali terbuka' terhadap arus teknologi asing, terutama dalam bentuk
penanaman modal asing(PMA),
justru menghambat kemandirian yang lebih besar dalam proses pengembangan
kemampuan teknologi negara berkembang karena ketergantungan yang terlampau
besar pada pihak investor asing, karena
merekalah yang melakukan segala upaya teknologi yang sulit dan rumit.
2. Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi
ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian ,
tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh
kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap
pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang
memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya
dari sudut ilmiah yang telah mapan,dll.
Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara.
Pemahaman utamanya mencakup: Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup
kebutuhanpangan sehari-hari, sandang,
perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai
situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
Gambaran tentang kebutuhan sosial,
termasuk keterkucilan sosial,
ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal
ini termasuk pendidikan dan informasi.
Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup
masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
Gambaran kemiskinan jenis ini lebih mudah diatasi daripada dua gambaran yang
lainnya.
Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang
memadai. Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi
bagian-bagian politik dan ekonomi di
seluruh dunia. Gambaran tentang ini dapat diatasi dengan mencari objek
penghasilan di luar profesi secara halal. Perkecualian apabila institusi
tempatnya bekerja melarang.
3. Teknologi
Dan Kaitannya Dengan Kemiskinan
Teknologi dan Kemiskinan memiliki kaitan
struktur yang jelas. Bagi siapa saja yang bisa menguasai IPTEK maka ia akan
bisa maju dan berkembang di era globalisasi sekarang ini. Dan bagi yang tidak
bisa menguasai IPTEK maka akan tertinggal jauh oleh pesatnya perkembangan zaman.
Bila perkembangan zaman terus melaju pesat sedangkan ada masyarakat yang buta
dengan IPTEK maka mereka akan tertinggal dan mungkin saja bisa menjadi miskin
karena cara lama yang mereka gunakan sudah tidak efektif dan efisien lagi di
zaman sekarang ini.Ilmu pengetahuan sebagai suatu badan pengetahuan sedangkan
teknologi sebagai seni yang berhubungan dengan proses produksi, berkaitan dalam
suatu sistem yang saling berinteraksi.
IPTEK tidak terlepas pula dari kemiskinan dan
kemiskinan tidak telepas pula dari kehidupan masyarakat. Kemiskinan dalam
bidang ekonomi selalu menjadi kendala di negara-negara berkembang. Sangat sulit
negara untuk memberantas kemiskinan. Sebenarnya jika kita semua memanfaatkan
IPTEK maka kita semua dapat memberantas kemiskinan yang ada. Tidak akan ada
lagi pengamen, pengemis, dan pekerjaan tidak layak lainnya. Kemiskinan terjadi
karena rendahnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta pendidikan yang rendah.
Semua dapat teratasi dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
B. PELAPISAN
SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT
1. Pelapisan
Sosial
Pengaruh pelapisan sosial merupakan gejala
umum yang dapat ditemukan di setiap masyarakat pada segala zaman. Betapapun
sederhananya suatu masyarakat gejala ini pasti dijumpai. Pada sekitar 2000
tahun yang lalu, Aristoteles menyatakan bahwa di dalam setiap negara selalu
terdapat tiga unsur yaitu mereka yang kaya sekali, mereka yang melarat dan
mereka yang ada di tengah-tengah.
Adam Smith membagi masyarakat ke dalam tiga
kategori yaitu orang-orang yang hidup dari penyewaan tanah, orang-orang yang
hidup dari upah kerja, dari keuntungan perdagangan. Sedangkan Thorstein Veblen
membagi masyarakat ke dalam dua golongan yang pekerja, berjuang untuk
mempertahankan hidup dan golongan yang banyak mempunyai waktu luang karena
kekayaannya.
Pernyataan tiga tokoh di atas membuktikan
bahwa pada zaman ketika mereka hidup dan dapat diduga pula pada zaman
sebelumnya, orang-orang telah meyakini adanya sistem pelapisan dalam
masyarakat, yang didalam studi sosiologi disebut pelapisan.
Sedangkan pelapisan sosial dapat diartikan
sebagai pembedaan penduduk atau para warga masyarakat ke dalam kelas secara
hierarkis (bertingkat). Perwujudan adanya kelas-kelas tinggi dan kelas-kelas
yang lebih rendah di dalam masyarakat.
Di dalam masyarakat terdapat pelapisan sosial yang akan selalu ditemukan dalam
masyarakat selama di dalam masyarakat tersebut terdapat sesuatu yang dihargai
demikian menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi dalam bukunya
“Setangkai Bunga Sosiologi”, sesuatu yang dihargai itu adalah uang atau
benda-benda yang lain yang bernilai ekonomis, politis, agamis, sosial maupun
kultural.
Adanya kelas yang tinggi dan kelas yang
rendah itu disebabkan karena di dalam masyarakat terdapat ketidakseimbangan
atau ketimpangan (inequality) dalam pembagian sesuatu yang dihargai yang
kemudian menjadi hak dan kewajiban yang dipikul dari warga masyarakat ada
segolongan orang yang mendapatkan pembagian lebih besar dan ada pula
mendapatkan pembagian lebih kecil, sedangkan yang mendapatkan lebih besar
mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi, yang mendapatkan lebih kecil menduduki
pelapisan yang lebih rendah. Pelapisan mulai ada sejak manusia mengenal adanya
kehidupan bersama atau organisasi sosial.
Pelapisan sosial merupakan hasil dari
kebiasaan manusia berhubungan antara satu dengan yang lain secara teratur dan
tersusun biak secara perorangan maupun kelompok, setiap orang akan mempunyai
situasi sosial (yang mendorong untuk mengambil posisi sosial tertentu. (Drs.
Taufik Rahman Dhohir, 2000).
2. Terjadinya
Pelapisan Sosial
Terjadinya
Pelapisan Sosial terbagi menjadi 2, yaitu:
1) Terjadi
dengan Sendirinya
Proses ini
berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun orang-orang
yang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan
yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara alamiah
dengan sendirinya. Oleh karena itu sifat yang tanpa disengaja inilah yang
membentuk lapisan dan dasar dari pada pelapisan itu bervariasi menurut tempat,
waktu, dan kebudayaan masyarakat dimana sistem itu berlaku.
2) Terjadi
dengan Sengaja
Sistem
pelapisan ini dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama. Dalam
sistem ini ditentukan secara jelas dan tegas adanya kewenangan dan kekuasaan
yang diberikan kepada seseorang.
Didalam
sistem organisasi yang disusun dengan cara sengaja, mengandung 2 sistem, yaitu:
a. Sistem
Fungsional, merupakan pembagian kerja kepada kedudukan yang tingkatnya
berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukan yang sederajat.
b. Sistem
Skalar, merupakan pembagian kekuasaan menurut tangga atau jenjang dari bawah ke
atas ( Vertikal ).
3) Perbedaan
sistem pelapisan dalam masyarakat
Masyarakat
terdiri dari berbagai latar belakang dan pelapisan sosial yang berbeda-beda.
Pelapisan sosial merupakan pemilah-milah kelompok sosial berdasarkan status,
strata dan kemampuan individu tersebut yang terjadisecara alami didalam
masyarakat. Terjadinya pelapisa sosial berdasarkan adanya cara pandang
masyarakat yang berbeda-beda dengan dilatarbelakangi oleh status sosial, strata
sosial dan kemampuan ekonomi yang berbeda-beda. Adapun perbedaan sistem
pelapisan dalam masyarakat.
a. Sistem
pelapisan masyarakat tertutup diantaranya, Kasta Brahmana (pendeta), Kasta
Ksatria (golongan bangsawan), Kasta Waisya (golongan pedagang), Kasta Sudra
(golongan rakyat jelata) dan Kasta Paria (golongan orang yang tidak memiliki
kasta).
b. Sistem
pelapisan masyarakat terbuka. Setiap orang mempunyai kesempatan untuk menempati
jabatan, jika orang tersebut menpunyai kemampuan pada bidang tersebut.
Kesamaan
derajat terjadi karena adanya perbedaan kemampuan yang terjadi dalam
bermasyarakat. Oleh sebabitu munculah lapisan-lapisan yang dapat menyatukan hal
yang awalnya berbeda kemudian menjadi satu, hal tersebut tercantum dalam
Undang-Undang 1945 tentang hak asasi manusia.
Pelapisan
sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau
pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat).
4) Beberapa
teori tentang pelapisan social
Pelapisan
masyarakat dibagi menjadi beberapa kelas :
a. Kelas atas
(upper class).
b. Kelas
bawah (lower class).
c. Kelas
menengah (middle class).
d. Kelas
menengah ke bawah (lower middle class).
Beberapa
teori tentang pelapisan masyarakat dicantumkan di sini :
a. Aristoteles
mengatakan bahwa di dalam tiap-tiap Negara terdapat tiga unsure, yaitu mereka
yang kaya sekali, mereka yang melarat sekali, dan mereka yang berada di
tengah-tengahnya.
b. Prof. Dr.
Selo Sumardjan dan Soelaiman Soemardi SH. MA. menyatakan bahwa selama di dalam
masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargai olehnya dan setiap masyarakat
pasti mempunyai sesuatu yang dihargai.
c. Vilfredo
Pareto menyatakan bahwa ada dua kelas yang senantiasa berbeda setiap waktu
yaitu golongan Elite dan golongan Non Elite. Menurut dia pangkal dari pada
perbedaan itu karena ada orang-orang yang memiliki kecakapan, watak, keahlian
dan kapasitas yang berbeda-beda.
d. Gaotano
Mosoa dalam “The Ruling Class” menyatakan bahwa di dalam seluruh masyarakat
dari masyarakat yang kurang berkembang, sampai kepada masyarakat yang paling
maju dan penuh kekuasaan dua kelas selalu muncul ialah kelas pertama (jumlahnya
selalu sedikit) dan kelas kedua (jumlahnya lebih banyak).
e. Karl Mark
menjelaskan terdapat dua macam di dalam setiap masyarakat yaitu kelas yang
memiliki tanah dan alat-alat produksi lainnya dan kelas yang tidak mempunyainya
dan hanya memiliki tenaga untuk disumbangkan di dalam proses produksi.
3. Kesamaan
Derajat
a. Tentang
kesamaan derajat
Kesamaan derajat adalah suatu sifat yang
menghubungankan antara manusia dengan lingkungan masyarakat umumnya timbal
balik, maksudnya orang sebagai anggota masyarakat memiliki hak dan kewajiban,
baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah dan Negara. Hak dan
kewajiban sangat penting ditetapkan dalam perundang-undangan atau Konstitusi.
Undang-undang itu berlaku bagi semua orang tanpa terkecuali dalam arti semua
orang memiliki kesamaan derajat. Kesamaan derajat ini terwujud dalam jaminan
hak yang diberikan dalam berbagai faktor kehidupan.
Pelapisan sosial dan kesamaan derajat
mempunyai hubungan, kedua hal ini berkaitan satu sama lain. Pelapisan soasial
berarti pembedaan antar kelas-kelas dalam masyarakat yaitu antara kelas tinggi
dan kelas rendah, sedangkan Kesamaan derajat adalah suatu yang membuat
bagaimana semua masyarakat ada dalam kelas yang sama tiada perbedaan kekuasaan
dan memiliki hak yang sama sebagai warga negara, sehingga tidak ada dinding
pembatas antara kalangan atas dan kalangan bawah.
b. Pasal-Pasal
di dalam UUD 45
tentang persamaan hak UUD 1945 menjamin hak
atas persamaan kedudukan, hak atas kepastian hukum yang adil, hak mendapat
perlakuan yang sama di depan hukum dan hak atas kesempatan yang sama dalam
suatu pemerintahan.
Setiap masyarakat memiliki hak yang sama dan
setara sesuai amanat UUD 1945, yaitu Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 yang
menyatakan,” setiap warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada pengecualiannya”. Pasal 28D ayat (1) UUD 1945 menyatakan,” setiap
orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang
adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.”
Pasal 28D ayat (1) UUD 1945 menyatakan,”
setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum
yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum”. Pasal 28I ayat (2) UUD
1945 menyatakan, ”Setiap orang berhak bebas dari perlakuan diskriminatif atas
dasar apapun dan berhak mendapat perlindungan ddari perlakuan yang bersifat
diskriminatif itu”. Norma-norma konstitusional di atas, mencerminkan
prinsip-prinsip hak azasi manusia yang berlaku bagi seluruh manusia secara
universal.
c. Empat
pokok hak asasi dalam 4 pasal yang tercantum pada UUD 45
Hukum dibuat dimaksudkan untuk melindungi dan
mengatur masyarakat secara umum tanpa adanya perbedaan. Jika dilihat, ada empat
pasal yang memuat ketentuan-ketentuan tentang hak-hak asasi, yakni pasal 27,
28, 29, dan 31.
Empat pokok hak-hak asasi dalam 4 pasal yang tercantum di UUD 1945 adalah
sebagai berikut :
· Pokok
Pertama, mengenai kesamaan kedudukan dan kewajiban warga negara di dalam hukum
dan di muka pemerintahan. Pasal 27 ayat 1 menetapkan bahwa “Segala Warga Negara
bersamaan kedudukannya di dalam Hukum dan Pemerintahan dan wajib menjunjung
hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.”
Di dalam
perumusan ini dinyatakan adanya suatu kewajiban dasar di samping hak asasi yang
dimiliki oleh warga negara, yaitu kewajiban untuk menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. Dengan demikian perumusan ini
secara prinsipil telah membuka suatu sistem yang berlainan sekali daripada
sistem perumusan “Human Rights” itu secara Barat, hanya menyebutkan hak tanpa
ada kewajiban di sampingnya. Kemudian yang ditetapkan dalam pasal 27 ayat 2,
ialah hak setiap warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.
· Pokok
Kedua, ditetapkan dalam pasal 28 ditetapkan, bahwa “kemerdekaan berserikat dan
berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya
ditetapkan oleh Undang-Undang”.
· Pokok
Ketiga, dalam pasal 29 ayat 2 dirumuskan kebebasan asasi untuk memeluk agama
bagi penduduk yang dijamin oleh negara, yang berbunyi sebagai berikut : “Negara
menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing
dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya itu”.
· Pokok
Keempat, adalah pasal 31 yang mengatur hak asasi mengenai pengajaran yang
berbunyi : (1) “Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran” dan (2)
“Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pengajaran nasional,
yang diatur dengan undang-undang”.
C. DAMPAK
POSITIF DAN NEGATIVE DARI CANGGIHNYA TEKNOLOGI
1. Perkembangan
Teknologi
Kehidupan manusia yang bermula dari
kesederhanaan kini menjadi kehidupan yang bisa dikategorikan sangat modern. Di
era sekarang, segala sesuatu dapat diselesaikan dengan cara-cara yang praktis.
Hal ini merupakan dampak yang timbul dari hadirnya teknologi. Teknologi
komunikasi adalah sistem elektronik yang digunakan untuk berkomunikasi antar
individu atau kelompok orang. Teknologi komunikasi menfasilitasi komunikasi
antar individu atau kelompok orang yang tidak bertemu secara fisik di lokasi
yang sama. . Salah satu contoh fasilitas canggih saat ini
adalah handphone.
Di awal kemunculannya,handphone hanya
dimiliki oleh kalangan tertentu yang benar-benar membutuhkannya demi
kelancaranpekerjaan mereka. Namun, seiring perkembangan zaman, handphone telah
dimiliki oleh semua kalangan baik yang benar-benar membutuhkan maupun yang
kurang membutuhkan tak terkecuali para remaja. Kini handphone bukan lagi
sekadar alat berkomunikasi, tetapi handphone juga merupakan alat untuk mencipta
dan menghibur dengan suara, tulisan, gambar, dan video. Para remaja sekarang
berlomba-lomba untuk memiliki handphone karena handphone bukan hanya merupakan
alat berkomunikasi, namun juga di kalangan remaja handphone sekaligus sebagai
gaya hidup, tren, dan prestise.
Selain itu, perkembangan pesat beberapa
teknologi komunikasi lainnya seperti Internet berhasil memengaruhi para remaja.
Sekarang internet tidak hanya sekadar teknologi untuk berbagi data via e-mail,
ftp, dan lain-lain. Namun, internet juga menawarkan berbagai situs yang
menyediakan berbagai hal seperti jejaring sosial yang sangat populer dikalangan
remaja. Jejaring social ini memungkinkan remaja untuk berkomunikasi dengan
orang lain di daerah lain atau di negara lain. Di kalangan remaja, menggunakan
teknologi komunikasi, seperti handphone dan internet sebagai alat multifungsi
karena multifungsinya tersebut para remaja dapat menggunakan teknologi ini
secara positif ataupun negatif tergantung setiap individu. Teknologi komunikasi
dapat berupa telpon, telex, fax, radio, televisi, audio video’electronic data
interchange and e-mail.
2. Dampak –
dampak dari Kemajuan Teknologi Komunikasi.
a. Dampak
Positif
1. Internet
sebagai media komunikasi, dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi
dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.
2. Media
pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide
web – jaringan situs-situs web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat
saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.
3. Media
untuk mencari informasi atau data, perkembangan internet yang pesat, menjadikan
www. sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan akurat.
4. Fungsi
komunitas, internet membentuk masyarakat baru yang beranggotakan para pengguna
internet dari seluruh dunia.
5. Mempermudah
proses pembelajaran, Layanan online ini dapat terdiri dari berbagai tahapan
dari proses program pendidikan seperti: pendaftaran, test masuk, pembayaran,
perkuliahan, penugasan kasus, pembahasan kasus, ujian, penilaian, diskusi,
pengumuman, dll.
6. Mempermudah
komunikasi untuk menyambung silaturahmi, seperti pada telepon yang memungkinkan
kita berkomunikasi dengan orang di daerah lain ataupun di negara lain
7. Sarana
untuk hiburan. Beberapa perangkat hasil dari teknologi komunikasi menyediakan
fasilitas game, audio, dan video.
8. Kemudahan
bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga tidak perlu pergi
menuju ke tempat penawaran/penjualan.
9. Siswa
tidak gagap teknologi, siswa dapat mengikuti perkembangan era teknologisasi
dunia dan siswa dapat lebih produktif, efektif dan efisien dalam waktu, energi
dan biaya karena ada sarana komunikasi yang memudahkan urusannya.
b. Dampak
Negatif
1. Pornografi
2. Violence
and Gore, Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan di internet.
3. Penipuan
4. Carding,
Karena sifatnya yang real time (langsung), para penjahat mampu mendeteksi
adanya transaksi (yang menggunakan Kartu Kredit) on-line dan mencatat kode
Kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka
dapatkan untuk kepentingan kejahatan mereka.
5. Perjudian
6. Mengurangi
sifat sosial manusia karena cenderung lebih suka berhubungan lewat internet
daripada bertemu secara langsung (face to face).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Teknologi
dan Kemiskinan
Teknologi adalah pemanfaatan ilmu untuk
memecahkan suatu masalah dengan cara mengerahkan semua alat yang sesuai dengan
nilai-nilai kebudayaan dan skala nilai yang ada. Sedangkan Kemiskinan yaitu
adanya suatu tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang
dibandingkan dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang
bersangkutan.
Ada kaitan yang erat antara iptek dan
kemiskinan yang dialami oleh masyarakat terutama pada negara yang sedang
berkembang seperti Indonesia.
2. Pelapisan
Sosial dan Kesamaan Derajat
Pengaruh pelapisan sosial merupakan gejala
umum yang dapat ditemukan di setiap masyarakat pada segala zaman.
Kesamaan derajat adalah suatu sifat yang
menghubungankan antara manusia dengan lingkungan masyarakat umumnya timbal
balik, maksudnya orang sebagai anggota masyarakat memiliki hak dan kewajiban,
baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah dan Negara.
Pelapisan sosial dan kesamaan derajat
mempunyai hubungan, kedua hal ini berkaitan satu sama lain. Pelapisan soasial
berarti pembedaan antar kelas-kelas dalam masyarakat yaitu antara kelas tinggi
dan kelas rendah, sedangkan Kesamaan derajat adalah suatu yang membuat
bagaimana semua masyarakat ada dalam kelas yang sama tiada perbedaan kekuasaan
dan memiliki hak yang sama sebagai warga negara, sehingga tidak ada dinding
pembatas antara kalangan atas dan kalangan bawah.
3. Dampak
Positif dan Negative Canggihnya Teknologi
Kehidupan manusia yang bermula dari
kesederhanaan kini menjadi kehidupan yang bisa dikategorikan sangat modern. Di
era sekarang, segala sesuatu dapat diselesaikan dengan cara-cara yang praktis.
Hal ini merupakan dampak yang timbul dari hadirnya teknologi.
Dan dampak yang ditimbulkan sangat terasa
sekali oleh kita, jadi janganlah kita menyalah gunakan dari kecanggihan
Teknologi saat ini.
DAFTAR PUSTAKA